1.15.2011

Pulang

Belum ada 1 bulan. Tapi rasa ini sudah keterlaluan menggebu. Tidak bisakah bertahan sebentar lagi saja? Simpan sebagian untuk nanti kucurahkan pada mereka yang terkasih. Dengan leluasa dan puas, tanpa terburu - buru dikejar kewajiban yang tertunda.

1.05.2011

Berhenti Saja?

Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku. Aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. "Tuhan", kataku, "Berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti?" Dia memberi jawaban yang mengejutkanku.

"Lihat ke sekelilingmu", kataNya.

"Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada dihutan ini?"

"Ya", jawabku.

Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat warna hijaunya yang menawan menutupi tanah namun, tidak Ada yang terjadi dari benih bambu tapi Aku tidak berhenti merawatnya.

Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tapi Aku tetap tidak menyerah begitu juga dengan tahun ke empat. Lalu pada tahun ke lima sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Dibandingkan dengan pakis, tunas itu kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti.

Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani."

"Tahukan engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu, Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu."

Tuhan berkata "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah."

"Saat mu akan tiba", Tuhan mengatakan itu kepadaku.

"Engkau akan tumbuh sangat tinggi"

"Seberapa tinggi aku harus bertumbuh Tuhan?" tanyaku.

"Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?" Tuhan balik bertanya.

"Setinggi yang mereka mampu?" aku bertanya

"Ya." jawabNya, "Muliakan Aku dengan pertumbuhanmu, setinggi yang engkau dapat capai."

Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah menyerah terhadapku dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap anda. Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.

(Diambil dari renungan "Keluarga Kasih Kristus", 5 Januari 2011)

11.22.2010

Curhat Buat Sahabat

Sahabatku, usai tawa ini izinkan aku bercerita...

Telah jauh ku mendaki sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau disana
Telah jauh ku terjatuh pedihnya luka di dasar jurang kecewa

Dan kini sampailah aku disini
Yang cuma ingin diam duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya kala ku terbaring sakit
Yang sudi dekat mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik, "Pandang aku, kau tak sendiri oh, dewiku."

Dan demi Tuhan,
Hanya itulah yang...itu saja ku inginkan

Telah lama ku menanti satu malam sunyi untuk ku akhiri

Dan usai tangis ini aku kan berjanji
Untuk diam duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya kala ku terbaring sakit
Menentang malam tanpa bimbang lagi
Demi satu dewi yang lelah bermimpi
Dan berbisik,"Selamat tidur. Tak usah bermimpi bersamaku."

Wahai, Tuhan, jangan bilang lagi
Itu terlalu tinggi

Jangan bilang lagi
Itu terlalu tinggi...

(Dewi Lestari)

11.14.2010

A Heart Like a Dog

I just watched "Marley & Me". Sebuah film yang bercerita tentang sepasang suami istri yang belum siap punya anak, kemudian memutuskan untuk memelihara anjing sebagai 'latihan'. Mereka membeli anjing yang paling murah di sebuah tempat peternakan anjing, and they named it Marley. Singkat cerita, ternyata Marley nakal banget. Semua perabotan rumah dirusak, nggak bisa tenang, dan selalu bikin orang kewalahan. Walaupun begitu, Marley tetap dipelihara, menemani John & Jen (pasangan tadi) sampai akhirnya mereka punya 3 anak, dan akhirnya Marley 'pergi' karena harus disuntik mati karena penyakitnya. It was a really sad moment for them. Eventhough Marley is worse than any other world's worst dog, they love him.
Di akhir film, sebuah dialog dari John setelah mengubur Marley, kurang lebih seperti ini, "Dogs don't need money or fancy house. Give them your heart and they will give you their all. Is there anyone in the world who can do that to you? Make you feel so special, worth, loved, precious?". If I'm not mistaken, that was the line. Anyway, is there? Can we? Is there anyone who can do that to you? Or can we do that? Setia dan penyayang dengan tulus, tanpa mengharapkan apa - apa. Untuk selalu ada walaupun kondisinya nggak mengenakkan. Untuk selalu memaafkan walaupun disakiti.
Marley love them unconditionally. Dia nggak perduli walaupun dia dibentak, dijauhi orang, he just stand beside them, through their happiness and sadness. Anjing mungkin memang hanya seekor binatang, tapi kebaikan dan ketulusan hatinya bisa melebihi hati manusia.
Be a Marley for others. You might never know what you can do in their life.

And now I miss my dog. He's at hometown, and getting older.
"Here, Macho.....! Don't leave without me beside you. Promise?"

God bless,

11.13.2010

To Prove is to Remain Still

Aku kagum dengan salah satu temanku yang ambisius. Dia selalu punya target dan rela melakukan apa aja buat mencapai target itu. Aku kagum dengan kerja kerasnya, dan sudut pandang yang melihat selalu ada kesempatan yang bisa digunakan. Positif banget ya? :) Tapi ketika nggak tercapai, kecewanya bukan main, bahkan bisa dipikirkan sampai berlarut - larut.
Aku tanya, "Sebenernya apa sih yang bikin kamu ambisius kayak gitu?". Awalnya, aku kira jawabannya akan seputar ingin mempergunakan waktu dengan baik, dll. I was totally wrong, and the answer is so unexpected. "Aku pingin buktiin ke orang - orang kalau aku bisa. Aku pingin orang - orang tahu kalau anggapan mereka ke aku salah selama ini.".
Jawaban temanku ini bikin kaget, tapi juga bikin aku ingat ke beberapa waktu lalu (mari masuk laci belajarnya Nobita. Hehe...). Aku seseorang di lingkungan baru. Di tempat sebelumnya, aku dengan mudahnya dapat yang aku mau. Keberhasilan, dikenal, diterima oleh orang lain. Tapi beda di tempat baru ini. Kaget? Pasti. Depresi? Enggak. Aku cari cara untuk keluar dari masalah itu. Aku jadi seperti dia, punya target (nggak semuanya hal akademis atau bisnis), sibuk ke sana kemari, pingin ini itu, apapun itu untuk sampai ke target (dan menghasilkan mata panda :|). Nggak jarang aku sedikit kecewa kalau hasilnya nggak semaksimal yang diharapkan. Motivasinya apa? Pembuktian. Aku pingin orang lihat, kalau aku jtga bisa seperti mereka, aku bisa jadi apa yang 'diminta' oleh lingkungan baru.. Bukannya tercapai, aku malah jadi capek sendiri dan nggak pernah merasa puas. Lupa sama kemampuan sendiri.
One day, I found the song titled "A Beautiful Day" from India Arie. Di liriknya, ada kata - kata "Sometimes you feel like you got something to prove. Remind your self that there's only one you. Just take a moment, get in touch with your heart.". Just like me. I'm trying so hard to prove that I can be something in this new place. Apparently, it turns out that nothing change. It all just the same. That song slapped me so hard. Capek sama diri sendiri, aku memutuskan untuk membiarkan semuanya go with the flow. Berjalan sesuai dengan rencana Yang di Atas.
Sesuatu yang dipaksakan memang nggak bagus.
Setiap orang itu unik, dan masing - masing hanya ada satu. Manusia itu serupa tapi tak sama. Kita nggak isa selalu memenuhi harapan orang. Get in touch with your heart, know what you REALLY want. Nggak perlu menjadi berarti dan dikenal semua orang. Cukup berarti buat diri sendiri dulu dan orang terdekat. One affect another.
Berpikir untuk masa depan, hadirlah di saat ini. Happiness and success will come to you by time when you do something whole-heartedly. Let God lead you through every path.
Enjoy life! :)

God bless,

It works! :)

Hey, it works! Now I can post it easily, anytime and anywhere. Thank God there's technology! Hihi... Try it guys! :)
Have a good day!
Love just come and sit here, starring at us, then say "You can't have me..." (Traveller's Tale)